Dapat dipastikan bahwa pada tahun 1600 M, suku Makasar dan suku Bugis telah memeluk agama Islam, Suku Bugis dan suku Makasar ialah yang bertempat tinggal di bagian Selatan Barat Pulau Sulawesi. Orang-orang Bugis dan Makasar merupakan yang lebih maju dan terdiri dari pedagang yang kaya. Di samping itu, mereka terkenal sebagai pelaut yang ulung.
Bersamaan dengan masuknya Islam ke Sulawesi Selatan ini, orang Portugis datang pula ke sana sambil menyiarkan agama Kristen. Saling berebut pengaruh antara Islam dan Kristen, namun penduduk asli Bugis dan Makasar masuk ke dalam Islam.
Alifuru-Minahasa
Penduduk di Alifuru banyak yang menganut kepercayaan animisme. Kehidupan mereka masih agak terbelakang. Suku Alifuru merupakan masyarakat penduduk di bagian Utara kepulauan Sulawesi. Begitu pula orang Minahasa kebanyakan mereka menganut agama Katolik yang dibawa orang Portugis. Pemerintah Portugis melarang orang Islam menyiarkan agama di kalangan oraang Alifuru dan orang Minahasa. Setelah Portugis digantikan oleh penjajah Belanda, mereka mengizinkan berdakwah Islam di sana dengan dibatasi boleh hanya bagi orang pribumi di sana.
Pada jaman penjajahan Belanda, penganut Katolik banyak yang pindah kepada Protestan. Karena mendapat hambatan dan dipersulit oleh penjajah maka perkembagan penyebaran Islam di kalangan penduduk di Sulawesi bagian Utara itu tidaklah sesubur seperti di Sulawesi bagian Selatan.
Gowa
Berita tentang agama Islam yang dianut oleh suku Makasar telah menjadi pembicaraan di kalangan orang-orang Gowa. Mereka telah mendengar betapa indahnya pemujaan orang Islam terhadap Tuhan di waktu mengerjakan shalat. Di samping itu, sampai pula kepada mereka berita tentang kegiatan orang Kristen mengembangkan agama mereka yang dibantu dan ditunjang oleh orang Portugis.
Orang Gowa mengirimkan utusan ke Aceh meminta bantuan tenaga guru yang dapat mengajar dan menjelaskan tentang agama Islam bagi orang-orang Gowa. Tidak berapa lama datanglah serombongan mubaligh dari Aceh untuk mengIslamkan orang Gowa. Kemudian missionaris Kristen pun berusaha menyiarkan agama Kristen dengan jalan menjelek-jelekkan agama Islam. Penyiaran agama Islam di Gowa dimulai pada abad 17. Orang Gowa masuk Islam dan menjadi penganut Islam yang baik.
Bone
Raja Gowa telah memeluk agama Islam beserta rakyatnya, sedangkan raja Bone belum Islam. Raja Gowa beserta rakyatnya dengan semangat beragama yang menyala-nyala ingin menyebarkan agamanya ke daerah lain. Pada suatu waktu terjadi suatu perselisihan antara raja Gowa dengan raja Bone. Raja Gowa menyampaikan kepada raja Bone bahwa dia dipandang tidak setaraf dengan raja Gowa, kecuali kalau dia bersama rakyatnya masuk Islam dan mempercayai Tuhan Yang Maha Esa. Hal itu disampaikan oleh raja Bone kepada rakyatnya dan menurut rakyat Bone belum dapat mengakui kekalahan karena mereka belum pernah berperang.
Kemudian terjadi peperangan antara Gowa dan Bone. Gowa dapat mengalahkan kerajaan Bone. Dengan demikian raja Bone bersama rakyatnya masuk Islam. Bone diakui ibertaraf sama dengan kerajaan Gowa bersaudara karena seagama.
Tallo
Di sebelah Utara Gowa terletak daerah Tallo. Penyiar agama Islam di daerah Tallo tercatat seorang mubaligh yang bernama Khotib Tunggal pada tahun 1603 M.
Pengikut Khotib Tunggal ada dua macam, ada golongan yang benar-benar beriman dan mengharapkan kerajaan agama Islam dan sebagian lain mencari keuntungan keduniaan.
Sejarah masuk nya ISLAM di Sulawesi Tengah |
Perkembangan agama Islam di daerah Sulawesi Tengah secara kronologis
yang pertama memeluk ajaran Islam adalah raja dan keluarganya
(bangsawan-bangsawan) yang biasa disebut Madika. setelah itu barulah
tersebar ke masyarakat umum.Ini berarti bahwa tonggak-tonggak awal
islamisasi di Sulawesi tengah telah tertanam dengan kokoh dan kemudian
sebagian besar kerajaan di Sulawesi Tengah telah menganut ajaran Islam.
Kerajaan di Sulawesi Tengah yang pertama kali memeluk Agama Islam adalah kerajaan Buol dan kerajaan Banggai yang diperkirakan pada pertengahan abad XVI. Keduanya mendapat pengaruh Islam dari kesultanan Kerajaan Ternate yang telah menerima agama Islam pada abad XV, sedangkan ajaran agama Islam tiba di Tanah Kaili pada permulaan abad XVII (tahun 1603) yang dibawa oleh dua orang mubaligh berasal dari Minangkabau. Daerah Lembah Palu dibawa oleh Abdul Raqie dengan gelar Datuk Karama dan Datuk Mangaji menyiarkan Islam di Pantai Timur Kabupaten Donggala (sekarang Primo). Selain itu yang ikut membawa ajaran Agama Islam adalah Datuk Ribandang, Datuk Ritiro dan Datuk Patimang. setelah itu dilanjutkan dengan penyiaran Agama Islam yang berasl dari Arab, bernama Sayed Idrus Bin Salim Al-Djufrie atau yang populer di panggil Guru Tua. Ajaran agama Islam yang datang ke Sulawesi Tengah mengalami masa perkembangan yang bertahap. mula-mula dianut oleh masyarakat yng berdiam di pesisir, kemudian makin meluas ke arah pedalaman. Dapat dikatakan pula pada mulanya hanya disebarkan secara perorangan oleh mubaligh dan para pendatang dari Sulawesi Selatan dan dari tempat lainnya sehinggga agak lambat perkembangannya. Setelah datangnya pengaruh organisasi Syarikat Islam (SI) disusul dengan berdirinya Perguruan Islam Alkahiraat sejak tahun 1930 brulah penyebaran Agama Islam berkembangn dengan pesat hingga ke pelosok-pelosok desa di Sulawesi Tengah. |
No comments:
Post a Comment